Kamis, 04 April 2013

Konsep Manusia Menurut Islam


1.      Keberadaan Manusia
Pada diri manusia terdapat perpaduan sifat yang berlawanan. Manusia adalah hadits, baru, dari sifat jasmaninya, dan Azali dari roh ilahinya. Oleh karena itu pada diri manusia terdapat sifat baik, yang menyerupai sifat Tuhan, dan terdapat sifat buruk. Ketika Allah menyaksikan kesombongan iblis, yaitu tidak mau sujud kepada Adam.

2.      Hakikat Manusia
Asal – usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bias di pisahkan dari teori tentang spesies baru yang berasal dari spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Ø  Penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homonekanicus ( manusia mesian ). Behavior lahir sebagai perilaku yang tampak saja. Menurut aliran ini, seegala sesuatu tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek rasional dan emosional.

Ø  Penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens ( manusia berpikir ). Penganut kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Pada hal berpikir, memutuskan, menyatakan, memahami dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Ø  Penganut humanism menyebut manusia sebagai homo Iudens ( manusia bermain ). Menurut humanism, manusia berpelilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan dirinya. Perdebatan mengenai siapa manusia di kalangan para ilmuwan terus berlangsung dan tidak menemukan kesepakatan yang tuntas.

Konsep manusia di dalam Al – Qur’an dipahami dengan memperhatikan kata – kata yang saling menunjuk pada makna manusia, yaitu basyar, insane, an – nas, bani Adam, dan Abdun. Al – Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, social, keturunan Adam, dan pengabdi.

3.      Manusia dan Tanggung Jawab
Manusia merupakan mahluk individual (pribadi), manusia juga mahluk sosial (berkmasyarakat) dan manusia juga merupakan mahluk pengabdi dalam batasan seorang hamba (religi) artinya adalah manusia itu sendiri sebagai mahluk tuhan. Jika ditinjau dari definisi manusia dari aspek tersebut diatas maka tidak akan terlepas peranan manusia di dunia ini yang mencakup ketiganya secara sederhana namun kompleks. Sehingga dari pernyataan dan definesi tersebutlah dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahluk pembelajar.
Karena manusia pada hakikatnya adalah mahluk pembelajar, maka diperlukan sebuah kontrol sistem dalam sebuah pemainan karakter didunia ini, yaitu tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan kesadaran akan setiap sikap dan tingkah laku yang telah dilakukan atau bahkan akan dilakukan, baik sengaja atau tidak di dalam dunia ini, baik secara personal, sosial hingga kejenjang yang lebih tinggi yaitu pengabdian seorang hamba terhadap tuhannya.
Tanggung jawab merupakan aktualisasi dan perwujudan dari sikap sadar seorang yang dikatakan manusia. Jika manusia melakukan suatu hal dengan resiko dan penyelesaian masalahnya dilakukan dalam  keadaan tidak sadar, baik sakit atau pengaruh obat – obatan maka tidak dapat dikatakan sebagai  si tanggung jawab.
Jika si manusianya tidak mau dan tidak dapat bertanggung jawab, maka si manusianya secara tidak langsung tidak sadar atau bukan manusia. Hanya saja perwujudan secara fisik tampak seperti manusia.

4.      Tugas dan Peran Manusia

Manusia dengan makhluk Allah lainnya sangat berbeda apalagi manusia memiliki kelebihan-kelebihan yg tidak dimiliki oleh makhluk yg lain salah satunya manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk penciptaan namun kemuliaan manusia bukan terletak pada penciptaannya yg baik tetapi tergantung pada; apakah dia bisa menjalankan tugas dan peran yg telah digariskan Allah atau tidak bila tidak maka ia akan dimasukkan ke dalam  neraka dgn segala kesengsaraannya. Allah SWT berfirman yg artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yg sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yg serendah-rendahnya kecuali orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yang  tiada putus-putusnya.” . Paling kurang ada tiga tugas dan peran yang harus dimainkan oleh manusia dan sebagai seorang muslim kita bukan hanya harus mengetahuinya tetapi menjalankannya dalam kehidupan ini agar kehidupan umat manusia bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan.
Beribadah kepada Allah SWT merupakan tugas pokok bahkan satu-satunya tugas dalam  kehidupan  manusia sehingga apa pun yang dilakukan oleh manusia dan  sebagai apa pun dia seharusnya dijalani dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku.” . Agar segala yang  kita lakukan bisa dikategorikan ke dalam ibadah kepada Allah SWT paling tidak ada tiga kriteria yang harus kita penuhi. Pertama lakukan segala sesuatu dengan niat yg ikhlas karena Allah SWT.
Kedua lakukan segala sesuatu dengan cara yang benar bukan membenarkan segala cara sebagaimana yg telah digariskan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Manakala seorang  muslim telah menjalankan segala sesuatu sesuai dengan ketentuan Allah SWT maka tidak ada penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan ini yang membuat perjalanan hidup manusia menjadi sesuatu yang menyenangkan. Ketiga adalah  lakukan segala sesuatu dengan tujuan mengharap ridha Allah SWT dan ini akan membuat manusia hanya punya satu kepentingan yakni ridha-Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar